Subuh Penuh Ilmu: Membumikan Sunnah Shalat Bersama Ustaz Riyadus Shalihin

Berita – starbpknews id.

Tembilahan 3 September 2025
Udara segar pagi Jumat menyelimuti Masjid Ar-Rahman Sei Beringin. Jamaah yang sejak dini hari sudah memenuhi saf-saf masjid menunaikan shalat Subuh berjamaah dengan khusyuk. Seusai salam, suasana tidak berhenti pada dzikir dan doa. Jamaah masih bertahan, sebab ada pengajian rutin yang ditunggu: tausiyah subuh dari Ustaz Riyadus Shalihin.

Dengan suara tegas namun menenangkan, Ustaz Riyadus mengangkat tema yang sederhana tetapi mendasar: sunnah-sunnah dalam shalat. Ia mengingatkan jamaah bahwa shalat bukan hanya soal menggugurkan kewajiban, tetapi juga tentang kualitas ibadah yang dapat diperindah dengan mengikuti sunnah Rasulullah “Shalat itu tiang agama. Agar kokoh, bukan hanya rukunnya yang dijaga, tetapi juga sunnah-sunnahnya,” ujar beliau.

Dalam uraian yang runtut, Ustaz Riyadus menjelaskan perbedaan antara rukun dan sunnah. Rukun menentukan sah atau tidaknya shalat, sementara sunnah memberi nilai tambah berupa kesempurnaan dan pahala yang lebih besar. “Sunnah itu ibarat hiasan. Tanpa hiasan shalat tetap sah, tapi dengan sunnah ia menjadi lebih indah dan penuh makna,” lanjutnya.

Beberapa sunnah yang beliau tekankan antara lain doa istiftah di awal shalat, mengangkat tangan pada takbir-takbir tertentu, membaca surah setelah Al-Fatihah, memperbanyak doa saat sujud, hingga menjaga posisi tangan dan pandangan. Ustaz Riyadus juga menekankan pentingnya thuma’ninah, yaitu berhenti sejenak dan tenang dalam setiap gerakan. “Shalat yang terburu-buru hanya meninggalkan gerakan tanpa jiwa,” tegasnya.

Menguatkan penjelasan, beliau mengutip sabda Nabi “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat.” Hadis ini, jelas beliau, menjadi pedoman bahwa setiap detail shalat Nabi adalah contoh terbaik yang harus diteladani. Dengan menghidupkan sunnah, seorang muslim menunjukkan cintanya kepada Rasul sekaligus kesungguhannya dalam beribadah.

Menutup tausiyah, Ustaz Riyadus mengingatkan jamaah agar tidak meremehkan amalan sunnah. “Bisa jadi amal kecil yang kita anggap sepele justru bernilai besar di sisi Allah. Jadikan shalat kita bukan sekadar kewajiban, tetapi persembahan terbaik untuk Sang Pencipta,” pungkasnya.

Pagi itu, jamaah Masjid Ar-Rahman pulang dengan wajah teduh. Mereka membawa pesan penting: shalat tidak hanya ditopang oleh rukunnya, melainkan juga oleh sunnah yang membumikan ajaran Rasulullah. Subuh itu benar-benar menjadi ruang ilmu yang menyalakan semangat memperbaiki ibadah.

( IR )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *