Minahasa, Starbpknews.id– Praktik busuk penimbunan BBM subsidi merajalela di Sulawesi Utara, kali ini sorot gudang milik mafia kebal hukum Riko Rompas di Masarang, Kecamatan Tondano Barat, yang operasi terang-terangan tanpa sentuhan polisi, bikin warga muak dengan APH yang diduga korup. (5/11/2025)
Tim investigasi media online laporkan gudang itu masih sibuk curi subsidi negara, tapi Polres Minahasa pura-pura buta, tutup mata depan bukti nyata pelanggaran yang rugikan rakyat miskin bergantung Pertalite murah.
“Diduga suap mengalir deras, APH mandul total tutup mata mafia BBM yang jualan haram ini, biarin negara bocor miliaran!” geram warga anonim, tuding aparat Sulut sudah jadi antek pelaku kotor.
Warga nilai APH di Sulut bukan lagi penjaga hukum, tapi pelindung ilegalitas yang jalan seenaknya, atensi Polda-Polres-Polsek cuma gimmick medsos, bikin kegiatan haram ini lancar kayak jalan tol.
Konfirmasi WA ke Riko Rompas, dia akui cuek, “Iya ibu sekarang kita so main sandiri, lalu itu kita cuman jaga b’sopir,” jawabnya dialek Manado, bukti keberanian karena yakin kebal hukum.
UU No. 22/2001 Pasal 55 ancam pelaku penyalahgunaan BBM subsidi penjara 6 tahun plus denda Rp60 miliar, tapi Riko dan anteknya santai, subsidi Pertalite yang buat rakyat kecil malah jadi ladang emas haram.
Solar subsidi yang seharusnya bantu petani-nelayan, kini dicuri untuk bisnis gelap, rugikan negara triliunan, dan APH diam seribu bahasa, diduga kantongnya sudah kenyang suap.
Masyarakat nagih janji Gubernur Yulius Selvanus Komaling, “Jangan omon-omon tangkap mafia BBM di medsos, buktiin sekarang atau mundur! Kapolda Sulut mana peranannya?”
Keluhan warga ini jeritan darah, gudang Riko simbol kegagalan APH, ancam pasokan BBM legal dan ekonomi Sulut yang sudah morat-marit gara-gara korupsi energi.
Polda Sulut harus razia total, ungkap jaringan suap yang lindungi Riko, jangan biarin mafia ini terus hisap darah negara sambil pejabat pura-pura sibuk.
Warga tuntut Jenderal Polisi dan Presiden Prabowo turun tangan, gebuk tegas pelaku yang bikin Sulut jadi sarang kejahatan, sebelum kerugian negara meledak tak terkendali.
Ini panggilan darurat: Gubernur dan aparat, wujudkan janji atau akui gagal, biar rakyat tak lagi ditipu omong kosong di tengah krisis BBM ilegal. (Tim)



